Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Bekasi Bulan Juni 2016
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Pada Mei 2016 di Kota Bekasi terjadi
inflasi
sebesar 0,09 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,05. Dari 7 kota IHK di
Jawa Barat, tercatat
semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,44 dengan IHK 122,15 dan inflasi terendah terjadi di
Kota Bekasi.
- Inflasi di Kota Bekasi terjadi
karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks di 4 kelompok pengeluaran,
yaitu: kelompok
sandang sebesar 1,45 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,56 persen;
kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02
persen; dan kelompok kesehatan 0,01 persen.
- Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi
adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,32 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Sub kelompok yang menjadi penyumbang deflasi tertinggi adalah pada
kelompok bahan makanan adalah sub kelompok bumbu-bumbuan yang mengalami deflasi sebesar 5,04 persen, yang disebabkan oleh turunnya harga cabai merah dan cabai rawit. Kelompok pengeluaran yang tidak
mengalami perubahan harga yaitu kelompok pendidikan,
rekreasi, dan olahraga.
- Laju inflasi tahun kalender 2016 “year
to date” Kota Bekasi sebesar -0,04 persen dan laju inflasi tahun ke
tahun “year on year” (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 2,27 persen.
- Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat Mei
2016, tercatat semua kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,44 persen dengan
IHK 122,15. Berturut-turut diikuti Kota
Bogor sebesar 0,37 persen dengan IHK 123,03; Kota Depok sebesar 0,32 persen
dengan IHK 121,89; Kota Sukabumi sebesar 0,29 persen dengan IHK 122,36; Kota Cirebon
sebesar 0,27 persen dengan IHK sebesar 119,43; Kota Bandung sebesar 0,24 persen
dengan IHK 122,50; dan Kota Bekasi mengalami inflasi terendah sebesar 0,09
persen dan IHK 120,05.