STATCAP-CERDAS
yang dicanangkan kembali pada bulan Januari 2015 telah sampai di tahap
internalisasi dengan melakukan kunjungan ke beberapa Kantor BPS
Provinsi. Gelombang pertama dilaksanakan pada tanggal 23-24 April di
Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.
Sedangkan gelombang kedua dilaksanakan pada tanggal 12-13 Mei di Jawa
Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat. Dalam
kegiatan internalisasi tersebut tim Program Management Office
(PMO) STATCAP-CERDAS menyampaikan di depan jajaran pimpinan BPS Provinsi
tentang kondisi BPS saat ini dan menjelaskan bagaimana Program STATCAP
CERDAS akan membawa BPS melakukan reformasi birokrasi membangun BPS yang
baru, yang berdiri sejajar dengan NSO (National Statistic Office) lain
yang berkelas dunia.
Dimulai dengan penjabaran Visi BPS di tahun 2015-2019 untuk menjadi
Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua, BPS harus dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat agar data statistik BPS selalu digunakan sebagai
rujukan. Oleh karena itu, BPS harus mampu menyediakan data yang
berkualitas.
Proses bisnis BPS saat ini dilakukan secara individual oleh setiap Subject Matter dari mulai perencanaan hingga evaluasi, atau dikenal dengan istilah silo (terkotak-kotak). Proses silo ini
menimbulkan konsekuensi yang kurang mengenakkan, diantaranya tumpang
tindih cakupan dan jadwal pelaksanaan kegiatan sehingga berdampak
negatif baik terhadap BPS sendiri (misalnya bertumpuknya pekerjaan di
periode tertentu) maupun terhadap responden (mendapatkan beberapa
kuesioner dengan sebagian konten yang sama). Proses Silo juga mengakibatkan kesulitan pengelolaan lapangan yang berakibat kurang optimalnya tingkat pengecekan terhadap kualitas data.
Selain itu BPS juga harus memenuhi tuntutan dari pihak eksternal
diantaranya adalah tuntutan mengikuti perkembangan teknologi, standar
internasional, kebutuhan data yang semakin beragam serta mencari
kemungkinan adanya sumber data baru tanpa menambah beban responden.
Kebijakan pemerintah tentang reformasi birokrasi juga menuntut BPS untuk
melakukan manajemen SDM yang berbasis kompetensi. Semua tuntutan
tersebut harus dipenuhi dengan mengoptimalkan anggaran yang tersedia.
Pengguna data pun menilai adanya “kekurangan” dari data BPS, seperti
isu akurasi dan koherensi, kurang tepat waktu, akses data yang terbatas,
proses pengumpulan yang tidak terintegrasi, dan kurangnya relevansi.
Oleh karenanya BPS perlu melakukan Transformasi Statistik, Transformasi Pengelolaan Teknologi Informasi dan Transformasi Organisasi dan SDM
untuk dapat mencapai kondisi BPS yang ideal. Program STATCAP-CERDAS
merupakan suatu upaya untuk menjembatani kesenjangan antara kondisi
sekarang dengan kondisi ideal yang diharapkan.
Reformasi Birokrasi sebagai program pemerintah, merupakan momentum
yang tepat untuk BPS dalam melakukan perubahan. Dengan STATCAP-CERDAS,
BPS akan mengubah proses bisnis yang Silo menjadi lebih bersifat fungsional,
dengan mengedepankan integrasi dalam pelaksanaan proses bisnis serta
didukung oleh infrastuktur statistik yang sesuai dan terstandarisasi.
Integrasi yang dimaksud BUKAN berarti menggabungkan survei-survei
menjadi satu, tapi menyelaraskan informasi yang diperlukan dalam setiap
survei agar tidak terjadi pengulangan dan tidak tumpang tindih.
Perubahan proses bisnis tersebut perlu didukung dengan TI yang mumpuni.
Pembenahan TI akan dilakukan baik dari sisi arsitektur, kebijakan,
mekanisme maupun aplikasi-aplikasi pendukung kegiatan statistik.
Perubahan proses bisnis dan aplikasi TI akan memerlukan penguatan dan
penyelarasan organisasi, termasuk juga menata kembali sistem dan
manajemen SDM yang berbasis kompetensi. Kompetensi dan kinerja SDM
menjadi pertimbangan penting untuk pengelolaan karir setiap insan BPS.
BPS akan membawa nama Indonesia sebagai role model kantor
statistic di Asia jika berhasil melakukan transformasi di tahun 2018.
Namun keberhasilan ini tidak dapat terwujud tanpa dukungan penuh
seluruh insan BPS. Para konsultan yang membantu BPS tidak dapat bekerja
sendiri, diperlukan mitra kerja untuk menentukan rancangan terbaik dan
sesuai dengan kondisi BPS. Oleh karenanya insan BPS dapat ikut terlibat
memberi masukan dan pertimbangan serta ikut membangun iklim kerja
kondusif di setiap satuan kerja untuk mempersiapkan implementasi proses
bisnis yang baru.
simber :http://statcapcerdas.bps.go.id/