Tanggal Rilis | : | 6 Mei 2015 |
Ukuran File | : | 0.79 MB |
Abstraksi
Pada April 2015 di Kota Bekasi terjadi inflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,91. Dari 7 kota IHK di Jawa Barat, tercatat 5 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor 0,71 persen dengan IHK 118,93 dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok 0,20 persen dengan IHK 117,56.
Inflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks di 5 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahar bakar 0,28 persen; kelompok sandang 0,30 persen; kelompok kesehatan 0,03 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,36 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar 1,23 persen. Dan untuk kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan.
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,23 persen. Sub kelompok yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi adalah sub kelompok transpor sebesar 2,15 persen, yang disebabkan karena kenaikan harga bensin dan solar.
Laju inflasi tahun kalender 2015 “year to date” Kota Bekasi sebesar -0,49 persen dan laju inflasi tahun ke tahun “year on year” (April 2015 terhadap April 2014) sebesar 5,99 persen.
Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat April 2015, tercatat 5 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,71 persen dengan IHK 118,93. Berturut-turut diikuti Kota Bandung inflasi 0,43 persen dengan IHK 117,84; Kota Cirebon inflasi 0,40 persen dengan IHK 116,46; Kota Tasikmalaya inflasi 0,29 persen dengan IHK 117,08; Kota Bekasi inflasi 0,10 persen dengan IHK 116,91. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok 0,20 persen dengan IHK 117,56 diikuiti Kota Sukabumi sebesar 0,03 persen dengan IHK 119,06.