Pelayanan Statistik Terpadu Badan Pusat Statistik Kota Bekasi, Jl. Rawa Tembaga I No. 6 Bekasi
Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15)
2 Maret 2015 | Kegiatan Statistik
Latar Belakang.
Ketahana Pangan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia. Hal ini tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Ketahanan pangan juga sering dikaitkan dengan ketersediaan bahan pokok yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Oleh karena itu ketersediaanya sangat diperhatikan pemerintah karena akan menentukan tingkat ketahanan pangan secara umum. Karena dampak sosial dan politik yang tinggi dari komoditas bahan pokok tersebut, pemerintah harus mengambil langkah kebijakan untuk selalu menjaga kestabilan harga. Langkah yang perlu diambil diantaranya tingkat produksi harus dijaga keseimbangannya dengan tingkat konsumsi nasional dan terkendalinya impor bahan pokok.
Bahan pokok khususnya beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan pokok tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi makro, seperti : inflasi, jumlah penduduk miskin, penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya akan berakumulasi menjadi gangguan statbilitas nasional.