Abstraksi
Pada Maret 2015 di Kota Bekasi terjadi deflasi sebesar 0,37 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,79. Dari 7 kota IHK di Jawa Barat, tercatat 5 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor 0,75 persen dengan IHK 118,09 dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon 0,39 persen dengan IHK 116.
Deflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks di 2 kelompok pengeluaran, yaitu: bahan makanan 2,53 persen; dan kelompok sandang 0,52 persen. Sedangkan 4 kelompok pengeluaran lainya mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, roko dan tembakau 0,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,06 persen; kelompok pendidkan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,75 persen. Dan untuk kelompok pengeluaran kesehatan tidak mengalami perubahan.
Kelompok bahan makanan mengalami deflasi tertinggi sebesar 2,53 persen. Sub kelompok yang menjadi penyumbang deflasi tertinggi adalah sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 9,16 persen yang disebabkan karena penurunan harga cabe merah.
Laju inflasi tahun kalender 2015 “year to date” Kota Bekasi sebesar -0,60 persen dan laju inflasi tahun ke tahun “year on year” (Maret 2015 terhadap Maret 2014) sebesar 5,04 persen.
Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat Maret 2015, tercatat 5 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,75 persen dengan IHK 118,09. Berturut-turut diikuti Kota Bandung inflasi 0,61 persen dengan IHK 117,33; Kota Tasikmalaya deflasi 0,30 persen dengan IHK 116,74; Kota depok inflasi 0,26 persen dengan IHK 117,80; Kota Sukabumi inflasi 0,11 persen dengan IHK 119,09. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon 0,39 persen dengan IHK 116 diikuiti Kota Bekasi sebesar 0,37 persen dengan IHK 116,79.