Abstraksi
Pada Februari 2015 di Kota Bekasi terjadi deflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,22. Dari 7 kota IHK di Jawa Barat, tercatat 5 kota mengalami deflasi dan 2 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor 0,14 persen dengan IHK 117,21 dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok 0,54 persen dengan IHK 117,49.
Deflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks di 2 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,37 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,65 persen. Sedangkan 5 kelompok pengeluaran lainya mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok bahan makanan 0,96 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen; kelompok sandang 0,71 persen dan kelompok kesehatan 0,06 persen.
Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami deflasi tertinggi sebesar 1,65 persen. Sub kelompok yang menjadi penyumbang deflasi tertinggi adalah sub kelompok transpor sebesar 2,63 persen yang disebabkan karena penurunan kembali harga bensin dan solar yang ditetapkan pemerintah sejak 15 Februari 2015.
Laju inflasi tahun kalender 2015 “year to date” Kota Bekasi sebesar -0,23 persen dan laju inflasi tahun ke tahun “year on year” (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 5,76 persen.
Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat Februari 2015, tercatat 5 kota mengalami deflasi dan 2 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0,54 persen dengan IHK 117,49. Berturut-turut diikuti Kota Cirebon deflasi 0,44 persen dengan IHK 116,45; Kota Bandung deflasi 0,37 persen dengan IHK 116,62; Kota Tasikmalaya deflasi 0,20 persen dengan IHK 116,39; Kota Bekasi deflasi 0,06 persen dengan IHK 117,22. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor 0,14 persen dengan IHK 117,21