Abstraksi
Pada Januari 2015 di Kota Bekasi terjadi deflasi sebesar 0,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,29. Dari 7 kota IHK di Jawa Barat, tercatat semua kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor 1,22 persen dengan IHK 117,05. Deflasi terendah terjadi di Kota Bandung 0,05 persen dengan IHK 117,05.
Deflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks di dua kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 3,61 persen. Sedangkan empat kelompok pengeluaran lainya mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok bahan makanan 1,30 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,75 persen; kelompok sandang 0,64 persen. Kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan.
Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami deflasi tertinggi sebesar 3,61 persen. Sub kelompok yang menjadi penyumbang deflasi tertinggi adalah sub kelompok transpor sebesar 5,54 persen yang disebabkan karena turunnya harga bensin dan solar yang ditetapkan pemerintah sejak 19 Januari 2015.
Laju inflasi tahun kalender 2015 “year to date” Kota Bekasi sebesar -0,17 persen dan laju inflasi tahun ke tahun “year on year” (Januari 2015 terhadap Januari 2014) sebesar 6,28 persen.
Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat Januari 2015, tercatat semua kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 1,22 persen dengan IHK 117,05. Berturut-turut diikuti Kota Depok deflasi 0,71 persen dengan IHK 118,13; Kota Sukabumi deflasi 0,41 persen dengan IHK 118,85; Kota Tasikmalaya deflasi 0,30 persen dengan IHK 116,62; Kota Bekasi deflasi 0,17 persen dengan IHK 117,29; diikuti Kota Cirebon deflasi 0,13 persen dengan IHK 116,96; dan deflasi terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 0,05 persen dengan IHK 117,05.