Pencacahan SERUTI Triwulan II 2025

BPS Kota Bekasi mulai melaksanakan pencacahan lapangan Survei Rumah Tangga (SERUTI) Triwulan II Tahun 2025 yang berlangsung dari 10 hingga 30 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menghimpun data ekonomi rumah tangga yang digunakan dalam penyusunan indikator makro seperti Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) secara triwulanan.

Menjelang pelaksanaan, BPS Kota Bekasi menyelenggarakan briefing internal pada 28 Mei 2025 secara daring. Kegiatan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali pemahaman petugas terhadap konsep dan teknis pencacahan. Seluruh materi disampaikan langsung oleh statistisi fungsional BPS Kota Bekasi, yang memberikan arahan teknis serta pembekalan mengenai instrumen dan mekanisme survei.

Seruti Triwulan II mencakup rumah tangga panel dari triwulan sebelumnya.Kegiatan pencacahan ini akan dilakukan oleh petugas yang sebelumnya juga terlibat dalam SERUTI Triwulan I, dengan beban kerja masing-masing petugas lapangan (PPL) mencakup 1 hingga 2 blok sensus. Setiap blok sensus ditargetkan mencakup 10 rumah tangga, dan disiapkan sampel cadangan untuk menjaga kualitas data, mengingat tidak ada pemutakhiran rumah tangga pada triwulan ini.

Pencacahan kali ini menggunakan dua instrumen utama: Kuesioner Seruti Inti (VSERUTI25.INTI) dan Kuesioner Seruti Makanan (VSERUTI25.MAK). Kuesioner makanan mengalami penyederhanaan signifikan—dari 197 menjadi 127 rincian pertanyaan—untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengurangi kualitas data.

Dalam arahannya pada rapat persiapan nasional tanggal 27 Mei 2025, Direktur Neraca Pengeluaran BPS, Pipit Helly Sorayan, menekankan pentingnya SERUTI dalam menangkap dinamika ekonomi rumah tangga yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Konsumsi rumah tangga tercatat menyumbang 54,53% terhadap PDB Triwulan I-2025. Selain itu, rumah tangga juga berperan sebagai penyedia tenaga kerja, kapital, produsen barang dan jasa, serta sebagai net lender dalam perekonomian nasional.

Hasil pencacahan akan melalui tahapan entri dan validasi data di tingkat kabupaten/kota sebelum disampaikan ke BPS Provinsi dan BPS Pusat untuk proses analisis lanjutan. Melalui kegiatan ini, diharapkan data SERUTI dapat terus menjadi pijakan penting dalam penyusunan kebijakan publik yang lebih responsif dan tepat sasaran, terutama dalam menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi.